Wednesday, April 11, 2007

DUH! MALANGNYA!

Belakangan ini aku sering dengarin lagu-lagu Slank dari kaset yang ku bawa dari rumah ataupun rekaman MP3. Ga tau kenapa mungkin karena belakangan aku sering ingat masa-masa dulu waktu di SMU. Masa-masa yang kalau menurutsalah seorang temanku penuh dengan “kenakalan-kenakalan remaja”, masa-masa waktu aku belum perlu untuk memikirkan masa depan, masa-masa saat waktuku lebih banyak habis untuk memikirkan kenikmatan-kenikmatan yang bisa diraih hari itu. Aku selalu menganggap masa di SMU adalah masa terbaik dalam hidupku.


Lagu-lagu Slank memang merupakan “lagu kebangsaan” untuk saat-saat itu. Sampai kami, aku dan “gerombolanku” saat itu menamai teras kamar salah seorang temanku, yang sekarang mungkin telah “damai” di alam seberang sana, dengan nama “Gang Potlot” sesuai dengan nama markas Slank dan keseluruhan kamar itu sebagai “kamar bedah otak” karena pasti setiap hari di kamar itu kami “membedah otak” kami dengan bahan-bahan organik dan non-organik. Perasaan hidup layaknya kehidupan dalam sinetron “Anak Menteng” di ANTV dengan seragam sekolah yang hanya ditautkan dua kancing teratas, tawuran antar sekolah.

Terkadang baru sekarang aku baru paham kenapa dulu saat masih di bangku SMU, semua orang selalu memandangku dan “gerombolan”ku dengan mata sinis. Tapi pandangan ini bukan hanya tertuju kepada kami tapi juga kepada anak-anak sekolah yang seperti kami. Alasannya? Karena kami dan mereka yang seperti kami selalu menganggap dunia milik kami dan yang lain cuma orang yang ngontrak. Mungkin terdengar seperti ucapan klise yang ditujukan untuk orang yang berpacaran, “dunia milik kita berdua, dik!”. Tapi diantara ku dan “gerombolan”ku memang ada cinta, “TOUGH LOVE”. Buktinya walaupun aku mencoba untuk tidak menangis tapi tetap saja air mataku menetes saat aku mengantarkan salah seorang temanku ke liang lahat.


Yah, masa-masa itu pasti takkan kembali karena waktu berputar dan manusia berputar didalamnya “TEMPORA MURMURA, HOMO MURMURA ILLIS”. Waktu pastinya tak bisa diputar mundur kebelakang mungkin kalau Superman memang ada, dia bisa memutar putaran bumi melawan rotasinya dan waktu akan bergerak mundur. Tapi itu hanya mungkin dalam film saat Superman ingin menyelamatkan Lois Lane.


Kenapa aku jadi ingat masa lalu? Mungkin karena aku baru mendengar kabar kalau salah seorang teman kuliahku dulu akan menikah minggu ini. Memang bukan aku iri atau kepingin cepat nikah juga. Tapi karena pernikahannya semua rencanaku saat pulang nanti bisa bubar.


Saat pulang nanti ada 3 hal yang pertama ingin aku lakukan. Pertama, main bilyar sampai puas, terus makan di kedai Si Buyung didepan kampus UISU sampai kenyang, terutama peyek udangnya. Nah! Rencana yang ketiga yang sepertinya bakalan bubar, pergi kemping ke Sibolangit. Rencana yang ketiga ini yang kayaknya sulit untuk dipenuhi karena temanku yang paling berpengalaman kalau masalah alam bebas sudah kawin. Pastinya tidak mungkin istrinya mengizinkannya untuk pergi kemping!


Mungkin kalau orang lain yang berada dalam posisiku bakalan mikirin untuk mencari pekerjaan yang mapan atau sebagian lagi ingin cepat-cepat kawin karena dikejar umur. Tapi kalau untukku, aku malas mikirin hal yang rumit-rumit. Daripada memikirkan hal-hal yang dipikirkan orang lain, aku lebih suka memikirkan hal-hal yang lebih realistik dan gampang untuk diwujudkan.


Daripada memikirkan mencari pekerjaan yang belum tentu ada, aku lebih suka memikirkan untuk main bilyar sepuas-puasnya yang selama 2 tahun ini tak pernah bisa terpenuhi. Banyak yang gila karena memikirkan pekerjaan yang sulit untuk didapat dan kalaupun ada tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Aku tak pernah sekalipun memikirkan bahwa pendidikan itu akan memberikan pekerjaan. Buatku pendidikan itu lebih untuk membuka cakrawala dan pembiasaan untuk berpikir logika hingga nanti saat terjun kedunia kerja dapat orang dengan pendidikan dapat memecahkan masalah yang berhubungan dengan pekerjaannya.


Pernah salah seorang temanku di India bertanya padaku, apa rencana jangka panjangku setelah selesai dari tempat ini. Jadi ku jawab kalau aku ingin jadi petani. Dianya jadi heran karena kalau aku ingin jadi petani untuk apa aku sekolah tinggi-tinggi karena pendidikanku jadi percuma. Ku jawab lagi kalau aku punya pendidikan yang tinggi dan dapat menggunakan bahasa asing, sebagai petani aku bakalan bisa lebih gampang berkomunikasi dengan konsumen hasil pertanianku yang mungkin datang dari negara lain dan dari pemahamanku tentang media yang kupelajari dari pendidikanku, aku bisa menggunakan media untuk memperkenalkan dan memasarkan hasil kebunku. Dan yang terpenting lagi aku tidak bakalan gampang untuk ditipu oleh tengkulak-tengkulak yang banyak menyengsarakan hidup petani. Jadi daripada mikirin tentang pekerjaan yang belum tentu ada dan belum tentu memuaskanku, lebih baik aku buat rencana untuk main bilyar.


Sebagian lagi dari orang-orang yang kukenal, lebih banyak memikikan untuk segera menikah karena mereka menganggap umurnya sudah terlalu tua. Tapi aku yakin alasan sebenarnya bukan karena umur tetapi lebih karena kebutuhan biologis mereka yang sudah menggebu-gebu untuk dilampiaskan. Mereka kebanyakan takut untuk melampiaskannya karena memang takut dengan amarah Tuhan dan sebagian lagi bukan karena takut akan Tuhan tapi lebih karena takut ketahuan kenalan dan malu. Sebagian lagi dan ini kelompok yang paling besar, karena memang tak punya tempat untuk melampiaskan karena berbagai alasan. Nah, bagaimana dengan aku sendiri? Kalau menikah cuma karena masalah seks, untukku tak lebih dari prostitusi. Kenapa? Karena saat nikah kita bakalan mengeluarkan uang yang tak sedikit dan juga setelah itu kita harus memberikan nafkah untuk pasangan kita. Jadi apa bedanya dengan prostitusi? Kalau kita mengeluarkan uang untuk mendapatkan seks.


Pernah salah seorang temanku mengatakan padaku, apalagi yang ku tunggu, yang lain sudah menikah dan kenpa aku tidak cepat-cepat menyusul yang lain? Ringan saja ku jawab “untuk apa kita capek-capek buat dapur, kan banyak warung yang buka dan rasanya kadang lebih enak”. Itu bukan berarti aku menghalalkan perlacuran tapi lebih sebagai jawaban ringan untuk pertanyaan yang buat sebagian yang lain berat. Sebagian orang beralasan menikah karena cinta tapi tak sedikit orang yang ku kenal dan menggunakan alasan ini dengan harapan surga tetapi malah berakhir dengan neraka. Ada memang perempuan yang bisa ku sebut dengan “calon” tapi dari yang banyak kulihat perasaan saat menjalani ikatan jangka pendek banyak berbeda dengan perasaan dalam menjalani ikatan jangka panjang. Jadi, daripada sibuk memikirkan pernikahan yang bagi sebagian orang hanya untuk memuaskan nafsunya, lebih baik aku membuat rencana untuk memuaskan nafsuku di kedai Si Buyung dengan peyek udangnya yang gurih dan bisa meneteskan air liur.


Ah... rencanaku ketiga yang malang. Nampaknya karena maslah teknis, aku harus membuat rencana cadangan yang lebih realistik dan gampang untuk diwujudkan.

1 comment:

raeburnlafata said...

Spicy Trivia - Titanium Network Surf Free Spicy Trivia -
Spicy Trivia, the famous video game based on the movie of the same name, titanium app is mens titanium watches a video ford edge titanium game blue titanium that combines babylisspro nano titanium fun and adventure in the Spicy Trivia